Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 271 (The Unlimited Authority of Christ)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 6 – Kebangkitan Tuhan kita Yesus Krisutus (Matius 28:1-20)

6. Kuasa Kristus yang Tidak Terbatas (Matius 28:18-19)


MATIUS 28:18-19
18 ... “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, ...
(Matius 10:16, 11:27, Efesus 1:20-22)

Setelah Yesus memperdamaikan dunia yang cemar dengan sang Pencipta yang Kudus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia bertekad untuk memberikan keselamatan yang cuma-cuma itu kepada semua manusia. Namun, tidak seorangpun di antara para murid-Nya, yang sudah lari pada malam Yesus ditangkap, yang cukup layak untuk menerima pelayanan kerasulan itu. Bukan karena kebaikan mereka, bukan karena kepintaran mereka yang membuat mereka memenuhi syarat menjadi rasul Kristus, tetapi hanya karena panggilan Kristus dan pilihan-Nya atas mereka.

Kristus menyatakan bahwa Bapa Surgawi-Nya sudah memberikan kepada-Nya segala kuasa di surga dan di bumi. Hal itu mencakup segala kuasa, kekuatan dan kedaulatan. Yang Mahakuasa memberikan segala kepenuhan-Nya. Kepenuhan Bapa tetaplah penuh meski Ia memberikan-Nya kepada Sang Anak juga. Jadi Bapa dan Anak secara bersama mengendalikan segala kuasa dan segala keberadaan untuk segala zaman.

Bagaimanakah Yang Mahakuasa mengambil resiko dengan memberikan segala kuasa dan pemerintahan kepada Yesus? Apakah Ia kuatir akan ada pemberontakan atau kekacauan di sorga karena karya ini? Bapa Surgawi sangat memahami bahwa Anak-Nya lemah lembut dan rendah hati, dan bahwa Ia selalu menghormati Bapa-Nya. Lebih lagi, Roh Kudus senantiasa mempermuliakan Kristus. Yesus tidak menjadi sombong, tetapi memberikan kehidupan-Nya sebagai tebusan bagi orang-orang berdosa. Karena itu, Bapa memberikan segala kuasa di sorga dan di bumi kepada Anak-Nya yang terkasih, dan tidak takut akan adanya pemberontakan atau kecongkakan.

Selama masa kehinaan-Nya di dunia, Yesus tidak menggunakan kuasa-Nya untuk mendirikan negara secara politis dengan pasukan yang besar dan senjata yang mematikan. Ia tidak membebani orang-orang miskin dengan pajak tetapi menyembuhkan mereka yang sakit, mengusir roh-roh jahat, mengampuni dosa, mencurahkan Roh Kudus kepada para pengikut-Nya yang berdoa, meneguhkan masa rohani yang baru, dan memperbaharui hati para pengikut-Nya.

Kristus memerintahkan agar para utusan-Nya bangkit dan pergi. Dengan menyatakan kuasa dan kedaulatan-Nya, Ia menciptakan di dalam mereka kepercayaan bahwa mereka bisa menjangkau orang-orang lain di dalam nama-Nya. Yesus menuntut para pengikut-Nya untuk mencari yang terhilang. Dia yang Bangkit itu juga memerintahkan kita untuk pergi, dan bukan duduk saja!

DOA: Kami menyembah Engkau, yang sudah bangkit dari kematian, karena segala kuasa di sorga dan di bumi sudah diberikan kepada-Mu. Ampunilah kami akan ketakutan kami terhadap kuasa-kuasa di dunia ini, dan angkatlah mata kami kepada-Mu saja sehingga kami bisa melihat Engkau di dekat kami senantiasa. Kami percaya kepada kebaikan kuasa-Mu, dan berdoa bagi sahabat-sahabat kami yang ada di dalam masalah sehingga mereka bisa dikuatkan dengan kebesaran kuasa-Mu dan menerima dari Engkau tuntunan dan penghiburan, dan agar kami bisa bersama-sama bergerak untuk menyatakan nama-Mu dan keselamatan dari-Mu di dalam kerajaan kekal-Mu.

PERTANYAAN 273: Mengapakah Yesus memerintahkan kita untuk bangkit dan pergi?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 01, 2023, at 03:39 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)