Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 260 (The Official Blasphemy)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

26. Penghujatan Resmi (Matius 27:39-44)


MATIUS 27:39-44
39 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, 40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" 41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: 42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. 43 Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." 44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
(Mazmur 22:9, Matius 26:61, Yohanes 2:18)

Sementara Yang Mahakudus tergantung di kayu yang hina dengan otot yang robek karena beban tubuh-Nya, kekuatan neraka menyerang-Nya. Kekuatan-kekuatan itu ingin menghancurkan karya penebusan di kayu salib. Orang-orang Yahudi dan para pemimpin mereka berulangkali mengucapkan perkataan si jahat, “Kalau Engkau Anak Allah, turunlah dari atas salib itu.” Seolah-olah mereka sedang mengatakan, “Turunlah dari atas kayu yang hina itu dan kami akan percaya kepada-Mu.” Tetapi orang-orang yang lewat di dekat kayu salib itu berdusta. Mereka tetap tidak akan percaya kepada-Nya dan tidak akan menerima-Nya dan pendamaian ini. Betapa besar ejekan yang harus ditanggung oleh Kristus, mendengarkan kepada orang-orang yang melihat yang menaruh kepercayaan mereka kepada kuasa-Nya diatas syarat bahwa Dia harus turun dari kayu salib! Tuntutan ini tidak diragukan lagi berasal dari si jahat, yang sejak awalnya, sudah berusaha untuk mencegah Yesus menggenapkan karya penebusan. Kalau Yesus memang turun dari kayu salib, ia sudah tunduk kepada rancangan Iblis, dan dengan itu merusakkan karya penebusan kita dan persekutuan kita kembali dengan Allah.

Dari ejekan yang diterima Yesus, nampak bahwa Ia dengan jelas mengakui keberadaan-Nya sebagai Anak Allah, mereka yang berada di bawah salib-Nya memberikan kesaksian akan pengakuan Yesus bahwa Ia adalah manusia yang sempurna dan Allah yang sempurna, dilahirkan dan bukan diciptakan, memiliki satu hakekat dengan Bapa surgawi-Nya. Barangsiapa berani melawan kesaksian yang sangat jelas ini menunjukkan bahwa ia tidak memahami kuasa Kristus yang sangat nyata di dalam segala mujizat-Nya. Juga, ia tidak mengakui pentingnya kasih dan kematian Kristus dalam rangka mendamaikan kita dengan Allah. Lebih lagi, ia tidak mau memahami kebenaran-Nya dan kenyataan akan kebangkitan-Nya dari kematian.

Orang-orang Yahudi tidak percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan juga tidak mengharapkan bahwa Allah akan membebaskan Dia yang Tersalib itu dari kayu salib-Nya. Namun, mereka mencobai Allah sendiri untuk menyelamatkan Dia yang Tersiksa kalau Ia memang Anak Allah. Betapa licik si Iblis yang mengilhami manusia untuk mencobai Kristus untuk menghancurkan rancangan penebusan yang sudah disiapkan sejak kekekalan.

Adalah sebuah ejekan bagi Kristus bahwa ia disalibkan di antara dua penyamun. Semasa hidup-Nya, Ia terpisah dari orang-orang berdosa. Tetapi di dalam kematian-Nya, Ia dihubungkan dengan penjahat yang paling keji. Ia dijadikan berdosa bagi kita dan meletakkan ke atas diri-Nya keserupaan dengan daging yang berdosa. Pada saat kematian-Nya, Ia terhitung di antara para penjahat. Ia dihubungkan dengan para penjahat, sehingga kita, pada saat kematian kita, akan diperhitungkan di antara orang-orang kudus dan mendapatkan tempat di antara orang-orang terpilih.

Kasih Allah membawa Yesus ke kayu salib. Ia tidak bertindak mementingkan diri sendiri, dan Ia tidak berpikir hanya untuk diri-Nya sendiri. Namun, Ia memusatkan perhatian kepada orang banyak yang memprihatinkan yang sedang tersesat. Kedatangan-Nya dari surga, kehidupan-Nya di antara orang-orang berdosa, dan mukjizat-mukjizat-Nya penuh dengan kasih dan penyangkalan diri. Tetapi Iblis merendahkan Yesus ketika ia membuat para pemimpin yang dikuasai roh jahat itu berseru, “Orang lain Ia selamatkan; diri-Nya sendiri tidak bisa diselamatkan-Nya.” Kristus pasti bisa menyelamatkan diri-Nya sendiri, tetapi karena Ia mengasihi kita, Ia disalibkan. Ia mengasihi mereka yang menghina Dia dan meminta agar Bapa mengampuni mereka. Orang banyak yang meminta Yesus turun dari salib sudah membuka diri mereka sendiri kepada ilham si jahat, karena tidak ada keselamatan selain melalui Dia yang Tersalib itu. Karena itu, apa pikiran anda mengenai penyaliban?

DOA: Bapa Surgawi, kami bersukacita karena Anak Tunggal-Mu adalah kasih yang suci. Ia tidak tunduk kepada cobaan apapun, tidak mementingkan diri sendiri, atau mendendam terhadap mereka yang menghina-Nya. Ia menebus kami dengan kasih-Nya yang panjang sabar di kayu salib. Ampunilah dosa-dosa kami, dan penuhilah kami dengan kasih-Mu sehingga kami bisa berdiam di dalam anugerah-Mu. Kuatkanlah kami dengan Roh Anak-Mu dan berikanlah kami anugerah untuk mengasihi orang-orang berdosa dan menguduskan nama-Mu yang suci dan Kristus, Penebus kami satu-satunya, dalam kehidupan yang melayani, sabar, dan penuh syukur.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari ejeken orang-orang Yahudi kepada Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 23, 2023, at 10:19 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)