Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 052 (Purpose of the Sermon on the Mount)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
A - Khotbah di Bukit: Tentang Peraturan di dalam Kerajaan Surga (Matius 5:1 - 7:27) -- Koleksi Pertama dari Perkataan Yesus

c) Ketidakbersalahan dan Penggenapan Hukum Musa di dalam Hukum Kristus (Matius 5:17-20)


MATIUS 5:17-20
17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. 20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(Lukas 16:17; Roma 3:31; 10:4; Yakobus 2:10; 1 Yohanes 2:7)

Jangan memberitakan Injil atau berkhotbah dengan berapi-api kalau anda tidak yakin bahwa Kristus memanggil anda untuk pelayanan itu, karena Ia tidak hanya akan menilai perkataan anda, tetapi perbuatan anda juga. Kalau anda tidak melaksanakan apa yang anda khotbahkan, maka anda hanyalah seorang munafik dan seorang pendusta. Kalau anda tidak memelihara perilaku anda di dalam kebenaran, maka kesaksian anda tidak akan ada artinya. Tindakan anda menjadi ukuran untuk apa yang anda katakan.

Kristus sajalah guru yang sempurna akan Hukum Musa dan Injil-Nya sendiri. Ia tidak membatalkan sedikitpun perintah yang penting dari Hukum Taurat tetapi menggenapi semuanya dalam pengajaran dan menghidupi semua-Nya dalam kehidupan-Nya yang sempurna. Kristus memelihara ketidakbersalahan pewahyuan Perjanjian Lama dengan pernyataan-pernyataan-Nya yang sangat jelas. Siapa yang kemudian bisa mengatakan kalau Perjanjian Lama dan Kitab para Nabi dipalsukan kalau Anak Allah sudah memastikan kebenaran-Nya? Tidak ada satupun iota yang paling kecil atau titik yang paling kecil dari pewahyuan ilahi-Nya yang sudah hilang atau berubah. Sangat bodoh untuk menghina Perjanjian Lama, janji dan perintah yang diberitakan kepada para bapa iman dan para nabi terpilih, dari Allah, sejak jaman dahulu, yang berbicara kepada manusia di dalam sejarah dan keadaan mereka. Firman Allah bukanlah filsafat yang fantastis dan bukan juga sebuah pokok yang biasa-biasa saja. Allah yang kudus sudah memilih orang-orang berdosa dan membuat perjanjian dengan mereka, menuntun mereka dengan hukum-Nya dan menghukum mereka dalam murka-Nya. Mereka yang menyerang dan menolak Perjanjian Lama memang sangat malang, karena mereka menolak Firman Allah dan pada gilirannya menolak Allah sendiri.

Celakalah manusia, yang dipanggil Tuhan untuk memberitakan keseluruhan Firman Allah, tetapi mengubah sedikit atau menyangkali pewahyuannya. Akan lebih baik bagi orang itu digantungi batu besar di lehernya dan ditenggelamkan. Semua orang yang mengubah, memalsukan, atau mengkritik bahwa Firman Allah memiliki kesalahan bersalah bukan hanya kepada dirinya sendiri tetapi kepada orang-orang yang baru percaya juga. Ketika Kristus memanggil anda untuk berkhotbah, beritakan firman-Nya tanpa rasa takut dan pakailah hikmat sehingga anda tidak mengakibatkan adanya hati yang keras baik di dalam diri anda sendiri maupun orang-orang lain.

Kristus mengundang anda bukan hanya kepada Perjanjian Lama, tetapi juga kepada diri-Nya sendiri. Di dalam Dia Firman Allah menjadi manusia. Ia adalah Hukum yang bergerak di antara kita, inkarnasi dari kasih Bapa. Jadi mari kita menghormati bukannya tulisan yang tidak hidup itu tetapi kepada Anak Allah yang hidup. Ia sudah menggenapi Hukum Taurat dengan karya-Nya di dunia ini. Ia sekarang menyempurnakan semuanya dalam kesetiaan syafaat-Nya dan akan menggenapi semuanya di dalam kedatangan-Nya yang kedua kali. Kemudian, kepentingan dari Hukum Taurat itu berakhir, karena saat itu langit dan bumi akan berlalu; Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru dimana orang-orang yang dilahirkan kembali dari Roh Kudus akan berdiam di dalam kebenaran.

Tetapi selama kita masih di dunia ini, Kristus mengatakan kepada para murid-Nya, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yohanes 13:34). Dengan perkataan itu, Kristus menyimpulkan semua Hukum Musa dan Hukum-Nya dalam satu kalimat, menjadikan diri-Nya, ukuran bagi kasih kita. Jadi, Ia adalah Hukum yang berinkarnasi, karena Ia menghidupi apa yang dikatakan-Nya.

Anak Manusia tahu bahwa tidak ada orang yang bisa menggenapi hukum-Nya dengan sempurna; karena itu, ia meneguhkan melalui penebusan-Nya suatu pembenaran yang lengkap dan memberikan kepada para pengikut-Nya kuasa untuk menggenapi perintah-Nya. Janganlah kita melayani Allah dan manusia dengan kemampuan kita sendiri tetapi tetapi layanilah dengan tuntunan kuasa anugerah-Nya, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus, sang rasul, “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut” (Roma 8:2). Dengan demikian, baik Hukum Musa maupun hukum Kristen tidak akan bisa menuntut kita karena semuanya sudah digenapkan oleh Kristus bagi kita.

Hukum Musa diberikan kepada kita untuk melatih kita di dalam pertobatan dan untuk menghakimi kita secara rohani, tetapi Kristus datang untuk menggenapi hukum itu menggantikan kita. Roh Kudus datang kepada kita sebagai hukum dan juga sekaligus sebagai kuasa untuk menggenapi hukum itu. Ia mendorong kita untuk mentaati hukum itu dengan cara berdiam di dalam kita.

Perhatikan bahwa pemeliharaan Allah akan hukum-Nya bahkan mencapai bagian yang paling kecil sebagaimana yang tercatat sebagai “satu iota atau satu titik”; karena apapun yang yang menjadi milik Allah dan dimeteraikan oleh-Nya, meskipun sangat kecil, akan dipelihara oleh-Nya. Hukum manusia penuh dengan ketidaksempurnaan, tetapi Allah akan mendampingi dan memelihara setiap iota dan setiap titik dari hukum-Nya.

Beberapa orang mengatakan bahwa kitab-kitab di dalam Perjanjian Lama sudah dipalsukan. Tetapi di dalam ayat-ayat ini kita membaca konfirmasi yang sangat unik mengenai ketidakbersalahan dari Taurat, Mazmur dan kitab Para Nabi dari Anak Allah sendiri. Apapun kritik yang dikatakan tidak ada harganya dibandingkan dengan otoritas Yesus, yang adalah kebenaran itu sendiri.

DOA: Oh Bapa, kami berterima kasih dan memuliakan Engkau, karena Kristus telah menggenapi hukum dengan kasih dan penderitaan-Nya; Ia adalah hukum yang berinkarnasi. Ampunilah kami atas kesalahan dan dosa-dosa kami. Ajarkanlah kami ketaatan dan kasih karunia di dalam kuasa Roh Kudus, agar kami bisa mengikuti Kristus dan hidup di bawah kuasa-Nya sesuai dengan hukum Roh yang berpusat di dalam hati kami.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah kita memelihara Hukum Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 24, 2023, at 05:04 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)